perang tradisional
Menurut pengertian populer, perang ialah suatu konflik antara beberapa kelompok politik yang terlibat dalam suatu permusuhan yang lama dan dalam skala besar, sedangkan menurut Carl von Clausewitz (1780-1831) perang ialah perkembangan social dan tindakan politik. Perang bukan hanya tindakan politik melainkan juga sebuah alat politik yang konkrit, suatu kelanjutan kebijaksanaan yang dilanjutkan ke yang lain (Lapian t.t.:1, 20). Dilihat dari beberapa teori tentang perang, dalam dua aliran pemikiran, yaitu teori yang menghubungkan perang dengan faktor biologis dan psikologis tertentu yang melekat pada manusia, dan teori yang menghubungkan perang dengan hubungan sosial dan pranata sosial tertentu.Berbicara mengenai perang maka tidak terlepas dari strategi perang yang dipakai dalam suatu peperangan. Kata strategi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani
strategos, yang secara sempit dirumuskan sebagai “seni seorang jenderal”. Istilah itu muncul karena pada mulana strategi berkaitan dengan siasat militer bagaimana seorang jenderal berusaha mengelabui musuh, dan membagi-bagi pasukannya dalam perang. Dalam teori perang, strategi dan taktik umumnya ditempatkan dalam dua kategori yang berbeda. Dua bidang ini secara tradisional dirumuskan menurut dimensi yang berbeda. Strategi berkenaan dengan raung yang luas, jangka waktu yang lama, serta gerak militer besar-besaran; sedangkan taktik merupakan aplikasi dari strategi. Dengan demikian, strategi diartikan prelude (pendahuluan) sebelum terjun ke medan pertempuran, sedangkan taktik adalah kegiatan di medan perang. Oleh karena itu, lanjut Lapian (t.t.:12–14), kebanyakan pustaka dan teori mengenai strategi di masa lampau memusatkan perhatian kepada persiapan yang sebaik-baiknya sebelum berangkat ke medan perang, bagaimana memimpin pasukan sampai saatnya bertemu musuh. Keadaan ini menjelaskan mengapa lebih banyak perhatian diberikan kepada manuver strategis, yang ditujukan untuk menempatkan pasukan sendiri dalam posisi yang menguntungkan agar memaksa musuh berada dalam posisi yang merugikan dan membatasi musuh untuk bergerak secara bebas.
Selain strategi yang melakukan serangan secara tiba-tiba, juga ada strategi perang Tradisional yang dilakukan secara frontal, yaitu serangan yang dilakukan dengan berhadap-hadapan dan terbuka.
PERANG TRADISIONAL YANG TERJADI DI KENYA
PERANG KONVENSIONAL
Istilah konvensi awalnya digunakan untuk menyatakan atau mengkomunikasikan segala sesuatu yang didasarkan kepada kesepakatan. Tentu saja yang bersepakat adalah banyak orang, yang meliputi daerah yang berskala internasional.
Kesepakatan tersebut bisa saja dilakukan sejumlah orang dalam suatu kelompok atau antar kelompok. Sekelompok orang bisa saja dalam suatu organisasi atau dalam suatu masyarakat. Sedangkan jumlah orang yang meliputi antar kelompok, bisa saja antar kabupaten, antar propinsi. Dan tidak jarang sebuah kesepakatan meliputi dunia internasional seperti dalam forum PBB. Sering kesepakatan dilakukan oleh beberapa orang, namun demiakian mereka mewakili jumlah orang yang relatif banyak.
Persoalan yang disepakati mempunyai ruang lingkup yang luas. Misalnya mengenai hukum-hukum tentang pengetahuan, etika pergaulan dalam masyarakat, baik masyarakat sebuah desa atau masyarakat multi nasional dan standar kwantitas dan kwalitas suatu produk. Bahkan yang sangat penting lagi adalah tentang penggunaan senjata untuk berperang telah disepakati oleh dunia internasional.
Sering juga yang disepakati adalah standar-standar kebudayaan yang meliputi sistim bahasa, sistem peralatan, sistem mata pencaharian, sistem kesenian dan lain sebagainya.
Hal-hal yang menonjol untuk disepakati antara lain kecocokan sesuatu dengan kebutuhan. Misalnya sistem keamanan dan peralatan yang digunakan untuk itu. Tingkat efektifitas dan efesiensi sutu metoda atau strategi dalam suatu program kerja juga harus disepakati.
Kalau dalam sistem berfikir, prinsip-prinsip harus disepakati dengan tujuan untuk membangun suatu sistem yang bersifat formal. Sampai hari ini belum ada seperangkat aksioma (tentang aturan, kesimpulan, postulat atau metode ) yang menjadi dasar utama dalam sistem berfikir (logika).
Kebenaran aksioma dalam suatu sistem berfikir merupakan soal kesepakatan konseptual mengenai titik mulai dan bagaimana melanjutkannya atau penyelesaiannya.
Selanjutnya sebutan konvesional adalah untuk menyatakan segala sesuatu kegiatan atau tindakan berdasarkan konvensi. Artinya setiap konsep yang akan dikerjakan pelaksanaannya harus berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati. Biasanya setiap orang yang terkait dengannya telah memahaminya, sehingga proses dapat berjalan dengan baik.
perang elektronik
Pengertian
pernika/ perang elektronik secara universal adalah Tindakan Militer yang berkaitan dengan
adu kekuatan Sistem Elektronika antara dua pihak atau lebih yang
berhadapan untuk merebut keunggulan Sistem Elektronika guna memperoleh
manfaat menurunnya daya tempur lawan dan meningkatnya daya tempur
sendiri dalam rangka mendukung tindakan militer berikutnya.
Lingkup
Pernika. Lingkup Pernika bisa bersifat taktis dan bisa bersifat
strategis tergantung dari sasarannya. Pernika Taktis ditujukan untuk
mengacau sistem elektronika satuan lapangan, sistem senjata, pesawat
terbang, kapal dan kendaraan militer yang menggunakan Sistem
Elektronika. Pernika Strategis ditujukan untuk sasaran sistem
elektronika markas besar pasukan lawan, kegiatan kedutaan, sistem
elektronika pusat pengendali dan sistem Intelijen lawan. Pernika
meliputi :
1. Pernika Awal/Electronic Support Measure (ESM)
adalah kegiatan untuk memperoleh data/parameter signal elektronik
beserta analisanya. Kegiatannya meliputi, deteksi Radar dan analisanya,
kegiatan observasi dan monitoring dan analisanya, mencari arah
(Direction Finding) dan analisanya serta aktivitas signal
Intelijen/Signal Inteligence (Sigint) dan Human Inteligence (Humint
Activities) dan analisanya. Sigint meliputi Electronic Inteligence (Elint) dan Communication Inteligence (Comint).
Pernika Awal bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang Perintah Operasi Elektronika Lawan/The Enemy Electronic Order of the Battle ( EOB). Peralatan yang digunakan adalah Radio Detection and Ranging ( Radar ) termasuk radar untuk mendeteksi lawan atau kawan Identification Friend and Foe (IFF), Sound Navigation and Ranging (Sonar), Infra Red (IR), Electro Optical (EO) system dan Stealth Technology.
Pernika Awal bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang Perintah Operasi Elektronika Lawan/The Enemy Electronic Order of the Battle ( EOB). Peralatan yang digunakan adalah Radio Detection and Ranging ( Radar ) termasuk radar untuk mendeteksi lawan atau kawan Identification Friend and Foe (IFF), Sound Navigation and Ranging (Sonar), Infra Red (IR), Electro Optical (EO) system dan Stealth Technology.
2. Perlawanan Elektronika (Wannika)/Electronic counter Measure (ECM)
adalah kegiatan untuk menyadap, menipu dan menyesatkan serta menanggung
lawan dengan menggunakan sIstem elektronika. Kegiatannya meliputi
Jamming dan Hacking/melancarkan serangan virus piranti lunak. Kegiatan
Jamming meliputi : noise jamming, sport jamming, barrage jamming,
desepsi jamming. Jamming dilakukan pada semua sistem elektronika
termasuk sistem komunikasi (sistem kendali tembak, sistem senjata,
sistem informasi, sistem penginderaan, sistem Radar, infra red, elektro
optikal dan sonar) Peralatan yang digunakan adalah Jammer pada
masing-masing sistem, misalnya untuk menjamming sistem kendali tembak
digunakan jammer remote control dsb. Hacking untuk merusak sistem
komputer lawan dengan mengacaukan piranti lunaknya. Masa inkubasi virus
ada yang cepat, sedang dan lambat.
3. Pencegahan perlawanan Eelektronika (Gahwannika)/Electronic counter counter Measure (ECCM).
Untuk mencegah lawan melancarkan Wannika, maka dilakukan upaya tersebut
diantaranya membuat teknik/sirkit anti jamming misalnya frekuensi
hopping, scramble, Radar Warning Receiver (RWR).
Pernika
mulai mengemuka di negara maju, pada saat Perang Dunia Kedua yakni
sewaktu Kapal frigate Angkatan Laut Inggris menjadi korban misile
Jerman, sehingga Wilston Churchill menyebutnya sebagai Wizard War. Saat
ini pertempuran elektronika secara besar-besaran dilakukan oleh para
engineer dan teknisian kedua belah pihak. Sehingga boleh dikatakan bahwa
perang dunia kedua merupakan awal era penggunaan teknologi elektronika
untuk kepentingan militer.
Perkembangan
Pernika Berikutnya. Perang Timur Tengah 1973. Israel banyak mengalami
kerugian akibat serangan Misile Mesir buatan Uni Soviet SA-6 yang
dilengkapi dengan anti jamming. Radar-radar menggunakan berbagai jenis
antene untuk memperoleh efektifitas pancaran, misalnya : antene Marconi
S613, untuk memperoleh cakupan azimuth yang luas dan elevasi yang tepat.
Radar APG 65 yang dipasang di moncong F-18 Hornet menggunakan antene
yang kompak dan kecil.
KEGIATAN KRU DI DALAM PESAWAT E-2C HAWKEYE DALAM PERANG ELEKTRONIK
Begitu juga dengan sebagian besar pesawat tempur generasi ke4++ telah mengadopsi sistem ini dan kebanyakan telah berkemampuan siluman .
Perang Modern
Perang modern ini adalah adanya infiltrasi lewat jalur intern, militer, pendidikan, politik, media massa.Di samping itu juga ada eksploitasi dan adu domba lewat pembentukan opini , penciptaan sel-sel perlawanan hingga gelar provokasi.
Tahap perang modern berikutnya, adalah adanya kegiatan cuci otak dengan
mengubah cara berfikir dan paradigma, mengubah nilai-nilai nasionalisme
ke nilai-nilai asing yang anti-nasionalisme.
Setelah itu, tahap perang modern memasuki aksi penghancuran, pelemahan, dan penguasaan yang dilakukan melalui operasi intelijen hingga konfrontasi.
Tahap terakhir adalah sasaran direbut dan dikuasai. Guna menghadapi perang modern itu, diperlukan wawasan kebangsaan atau nasionalisme yang kuat. Contoh negara kuat seperti Jepang, Vietnam, Cina, India dan Israel yang membangun diri mereka dengan tidak terlalu mempedulikan suara-suara pihak asing. Apa yang dikatakan oleh pihak asing tidak berpengaruh terhadap mereka.
Setelah itu, tahap perang modern memasuki aksi penghancuran, pelemahan, dan penguasaan yang dilakukan melalui operasi intelijen hingga konfrontasi.
Tahap terakhir adalah sasaran direbut dan dikuasai. Guna menghadapi perang modern itu, diperlukan wawasan kebangsaan atau nasionalisme yang kuat. Contoh negara kuat seperti Jepang, Vietnam, Cina, India dan Israel yang membangun diri mereka dengan tidak terlalu mempedulikan suara-suara pihak asing. Apa yang dikatakan oleh pihak asing tidak berpengaruh terhadap mereka.
Media yang digunakan diantaranya INTERNET, dengan berbagai macam situs provokasi. Seperti demam BLACKBERRY yang melanda sebagian warga masyarakat kita.
padahal apa coba keunggulan dari Gadget BLACKBERRY???.
melalui SURAT KABAR. Seperti demam K-POP YANG SEDANG REMAJA KITA...
Perang ini lebih MURAH karena tidak perlu menggunakan peralatan canggih yang berharga Milyaran Dollars tapi efek yang ditimbulkan sangat dahsyat dan dapat merusak sendi2 fundamental bangsa. DAN KEHANCURAN BANGSA ITU SENDIRI BUKAN KARENA MUSUH TAPI bangsanya sendiri.
Sebagai contoh bagaimana Negara CEKOSLAVIA, YUGOSLAVIA, dan UNI SOVIET YANG HANCUR OLEH BANGSANYA SENDIRI.
Tapi menggunakan peralatan canggih buatan negara lain tidak sepenuh berkonotasi negatif tergantung dari kita TO BE USERS/ CONSUMERS OR BE SOMETHING DIFFRENT WITH YOUR GADGET....
No comments:
Post a Comment